Kamis, 15 Januari 2015

penulisan



Quality Time

Quality time adalah waktu yang dinikmati bersama-sama dengan orang-orang yang kita cintai, seperti keluarga dan sahabat, untuk melakukan kegiatan atau hal-hal yang bermakna serta bermanfaat bagi semuanya. Dimana biasanya momen ini dipakai untuk menghabiskan waktu bersama (untuk mereka yang sibuk atau kurang memiliki waktu bersama), namun tidak selalu berarti harus melakukan banyak hal bersama, akan tetapi bagaimana kita memanfaatkan waktu yang sedikit untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, misalnya untuk lebih mengenal satu sama lainnya, mendalami karakter masing-masing dan bahkan untuk saling berbagi pendapat atau curhat.

Quality time itu maksudnya disini adalah waktu yang benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kegiatan yang berguna. Biasanya dipakai buat orang-orang yang intensitas bertemu atau bersama orang-orang yang dicintaiya (anak, istri, ibu, bapak, nenek dan kakek) sangat kurang, karena kesibukan masing-masing, jadi waktu ini bisa dikatakan langka, dan harus digunakan sebaik-baiknya. Biasa juga digunakan oleh orang-orang yang jarang ketemu seperti sahabat atau pacar, yang kalau ketemu waktu ini dimanfaatkan sebagai momen melepas rindu, untuk berbagi cerita ataupun hal-hal lain yang bermanfaat untuk kebersamaannya.

Di jaman sekarang, kesibukan orang tua mungkin jadi alasan utama kenapa keluarga nggak punya quality time yang bagus. Nah, karena kesibukan orang tua ini mengakibatkan mereka jarang dirumah sobats. Akibatnya, anak jadi sering hangout buat mencari quality time bareng bestfriends mereka. Nah, buat sobats para remaja, quality time bareng keluarga ini penting banget buat sobats. Berikut ulasannya.
Sobats, quality time ini nggak perlu kegiatan yang menghabiskan banyak uang. Intinya, semua anggota keluarga harus ngumpul meskipun cuma buat sekedar sharing. Dengan kumpul sharing bareng keluarga, sobats bakal banyak dapet wejangan wejangan yang bermanfaat buat masa depan sobats. Pelajaran hidup yang udah di dapet ortu sobats bisa jadi pelajaran sobats di kehidupan yang akan datang.
Selain itu, quality time bareng keluarga bisa meningkatkan chemistry antar anggota keluarga. Salah satunya tempat buat sobats belajar tentang arti kekeluargaan ya cuma di keluaraga. Dengan kumpul bareng keluarga, ikatan batin dan kadar kasih sayang sobats buat seluruh anggota keluarga bakal meningkat.
Yang lebih penting lagi, perkembangan dan kematengan diri sobats juga dipengaruhi dari keluarga, keluarga yang adem ayem bakal bikin sobats menjadi pribadi yang matang dan lebih stabil buat mengontrol emosi. Sharing bareng keluarga juga bisa meningkatkan rasa kepercayaan sobats terhadap semua anggota keluarga. Rasa curiga dan nggak percaya bisa dikurangi lewat quality time bareng keluarga.
Yang peling penting, berhubung ortu sobats lebih berpengalaman di pahit manisnya kehidupan, nasihat beliau pasti berguna banget buat melindungi sobats dari hal-hal yang nggak diinginkan.
Kesempatan atau waktu memang tidak akan bisa kembali lagi dengar format yang sama jadi kata bijak yang tepat adalah “janganlah engkau sia siakan waktu yang datang kepada mu dan sebelum terlambat jadikan setiap waktu adalah moment emas atau moment berharga yang harus bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya bersama orang-orang yang kamu cintai dan kasihi”
Kalau kita memperhatikan di TV saat ini ada sebuah iklan baru dari produk teh seduh yang ada kaitannya dengan “quality time” ini, menurut saya iklan tersebut sederhana namun sangat menyentuh dan sarat dengan pembelajaran positif, dimana ada sindiran bahwa ternyata dalam sadar atau tidak sadar kita seringkali menomor duakan yang namanya membangun “quality time” dalam keluarga. Pada awal cerita dalam iklan tersebut menggambarkan betapa sibuknya seorang bapak dan ibu karena saat di rumah pun mereka masing-masing masih mengerjakan pekerjaan kantor atau mengurusi bisnisnya sampai anaknya tidak dihiraukan saat akan membangun komunikasi atau mengajak kedua orang tuanya bermain, ironisnya si anak akhirnya bermain sendiri bersama bonekanya saja, lalu di puncak cerita dalam iklan tersebut sang ibu akhirnya tersadar dan merasa bersalah telah membiarkan anaknya bermain sendiri sementara kedua orang tuanya ada dirumah. Kemudian masih dalam iklan tersebut ada sebuat kalimat yang cukup menggugah saya yaitu ternyata diluar sana masih banyak anak-anak yang sangat membutuhkan kehangatan dan kasih sayang dari  kedua orang tuanya namun tidak bisa diwujutkan karena kedua orang tuanya sudah tidak ada atau terpisah, sementara kita yang masih mungkin mewujutkannya kerap tidak menyadari betapa pentingnya menciptkan “quality time” atau kebersamaan dalam keluarga disamping kecukupan materi untuk anak-anak kita.
Lalu bagaimana dengan anak yang orang tuanya sudah berpisah (cerai hidup) ? apakah anak tersebut tidak bisa mendapatkan manfaat dari terbentuknya “quality time” oleh kedua orang tuanya lagi ? sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap perkembangan psikis anak yang pertama harus dilakukan adalah menyadari untuk harus tetap menomer satukan kebutuhan anaknya, dimana kebutuhan yang dimaksud tidak hanya berupa kebutuhan akan materi semata, tetapi yang jauh lebih penting yaitu tetap memperhatikan kebutuhan atas pertumbuhan kejiwaan atau psikis anaknya, salah satunya adalah bagaimana tetap bisa memberikan perhatian dari kedua orang tuanya (jangan sampai terputus) dan perhatian itu berupa penciptaan atau mewujutkan kualitas dari suatu pertemuan atau kulitas dari suatu kebersamaan si orang tua dengan anaknya. Jika berbicara dari hak asuh anak pastilah salah satu dari orang tua si anak tersebut tidak lagi tinggal serumah sehingga dalam menciptakan kebersamaan tidak semudah seperti keluarga yang masih utuh (orang tua dan anak tinggal serumah / tidak ada perceraian).
Bagi orang tua yang tidak tinggal serumah dengan anaknya sebenarnya tidak begitu penting kuantitas atau jumlah kali dari pertemuan dia dengan anaknya tetapi yang jauh lebih penting bagaimana ia bisa menciptakan kualitas disetiap pertuman dia dengan anaknya tersebut atau sederhananya adalah bagaimana menciptakan “quality time” dari setiap pertemuan dia dengan anaknya, yaitu dengan cara pemberian makna dari setiap pertemuan dan pembelajaran, dimana masing masing individu pastilah memiliki cara yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan serta sifat atau karakter anak itu sendiri, misalnya pada saat pertemuan janganlah kita yang mendahului atas keinginan diri atau mengarahkan sesuatu tetapi coba gali lebih dulu apa yang diinginkan anaknya tersebut saat bertemu dengan kita (kita hanya bisa memberikan pandangan/saran jika anak tersebut memang tidak/belum memiliki ide), karena biasanya anak tersebut menginginkan “sesuatu” yang tidak atau belum didapatkan dan atau merasa masih kurang apa yang ia dapatkan selama ini dari salah satu orang tuanya, sebab memang hakekatnya peran kedua orang tuan dalam keluarga yang utuh adalah saling melengkapi dan bekerja sama atas kebutuhan anaknya sendiri (kebutuhan dari sisi materi dan sisi psikis).
Jadi pengertian “quality time” dalam keluarga tidak saja menciptakan kebersamaan dalam bingkai kesenangan semata tetapi lebih jauh dari itu bahwa menciptakan “quality time” dalam keluarga sesungguhnya bagaimana kita bisa menciptakan kebersamaan dalam bingkai pembelajaran yang tidak terlupakan, menyenangkan dan sarat dengan bekal nilai kehidupan bagi anggota keluarga terutama anak-anak kita dan yang terpenting yang namanya “quality time” jangan anda fikir bisa tergantikan dengan materi dan fasilitas sebesar apapun juga karena hal itu merupakan pemuasan kebutuhan secara psikologis seseorang bukan pemuasan kebutuhan secara fisik atau materi.
Apa manfaatnya dengan kita harus bisa menciptakan “quality time” dalam keluarga ?
1. Bisa saling berbagi, memahami dan membantu sesama anggota keluarga
2. Dapat memberikan kehangatan, kebersamaan dan cinta kasih dalam keluarga antara
anak dengan orang tua dan sebaliknya
3. Dapat menciptakan pembelajaran atau nilai positif dalam intraksi saat bertemu
4. Dapat menciptakan kenangan indah yang bernilai dan tak mudah terlupakan
5. Menjadikan salah satu faktor penunjang kesehatan jiwa (psikis) seseorang
    
Dan berikut ada lima tips atau cara sederhana dalam menciptakan “quality time” dalam keluarga dengan baik :
1. Sadari bahwa waktu tidak bisa terulang lagi
2. Sadari bahwa waktu memiliki batasan (baik batasan dari sisi pertemuan itu sendiri maupun batasan usia kita dan anak kita)
3. Sadari bahwa quality time tidak dibutuhkan untuk anak saja tetapi seluruh anggota keluarga dan masing-masing harus merasakan manfaat dari diciptakannya quality time tersebut
4. Setiap kesempatan bertemu jadikan moment yang menyenangkan dengan muatan
pembelajaran yang tepat tujuan (seperti ngobrol bareng, diskusi, bertukar fikiran, saling memberikan kritikan membangun sekaligus berikan saran yang membangun pula, berkebun bersama, memasak bersama, pergi bersama, belajar kedisiplinan dan masih banyak lagi)
5. Pelihara “quality time” yang sudah terbentuk agar bisa bertahan selama-lamanya dan tetap bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga.
Jadi kesimpulan dari tips diatas adalah : SADARI (membangun konsep), LAKUKAN dan PELIHARA.
Dengan lima tips sederhana tersebut diharapkan bisa melengkapi kebutuhan setiap anggota keluarga (orang tua dan anak) dan dapat tercapainya manfaatnya, karena kebutuhan hidup setiap manusia itu tidak hanya cukup terpenuhinya sandang, pangan dan papan saja, tetapi kebutuhan rohani / psikologispun harus dipenuhinya salah satunya dengan usaha untuk menciptakan kualitas nilai kebersamaan dalam keluarga tadi, dan pewujutannya hanya dengan menciptakan dan menjaga kualitas setiap pertemuan anggota keluarga (orang tua dan anak) yang harus memuat nilai-nilai pembelajaran yang positif dan tidak mudah terlupakan. Sehingga dengan terwujutnya kesimbangan dari kebutuhan hidup seseorang (kebutuhan jasmani dan rohani) akan menentukan dan meningkatkan nilai diri individu itu sendiri. Dan apa yang kita dan anak kita dapatkan saat ini pasti akan berpengaruh dengan kehidupan selanjutnya begitu juga dalam perkembangan psikisnya.
Pertanyaannya bukan seberapa sering kita berkumpul, tetapi apakah momen berkumpul dengan keluarga kita sudah bisa dikategorikan sebagai Quality Time? Momen berkumpul bersama keluarga bisa dikatakan sebagai quality time ketika seluruh anggota keluarga secara fisik dan emosi berkumpul dengan perasan yang nyaman sehingga dapat saling mengungkapkan isi hati. Banyak manfaat yang bisa didapat apabila kita bisa menikmati quality time bersama keluarga diantaranya dapat menjaga keharmonisan keluarga. Selain itu, menurut riset, anak yang dibesarkan oleh keluarga yang rutin menikmati quality time akan tumbuh sebagai pribadi yang tangguh, percaya diri, berkepribadian dan memiliki motivasi untuk cenderung lebih berprestasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar keluarga kita dapat menikmati quality time secara rutin, diantaranya:
1. Libatkan semua anggota keluarga
Saat quality time, pastikan semua anggota keluarga hadir secara utuh baik jiwa dan raga. Hal ini hanya bisa terjadi apabila setiap orang merasa terlibat dan nyaman satu sama lain. Saat bercertita mengobrol atau mencurahkan perasaan, pastikan tidak ada yang terlalu dominan, berikan semua anggota keluarga kesempatan yang proporsional, agar semua merasa didengar dan mendengar.
2. Lakukan dengan rutin setiap hari
Sisihkan waktu paling tidak 30 menit setiap harinya untuk berkumpul bersama dalam satu tempat, sambil bercanda, mengobrol, atau sekedar menikmati cemilan bersama. Tentukan waktu yang paling tepat untuk menikmati quality time bersama keluarga dengan menyesuaikan jadwal masing-masing anggota, misalnya pada pagi hari saat sarapan, atau malam hari saat makan malam sebelum beristirahat.
3. Pilih aktivitas yang menyenangkan
Saat akhir pekan, atau sesekali waktu, tentukan kegiatan khusus untuk menikmati quality time seperti berlibur, berkebun, menonton film di bioskop, makan malam di luar atau olah raga bersama. Pilih kegiatan yang menjadi favorit keluargamu, saat setiap anggota memiliki hobi yang berbeda, diskusikan dan tentukan jenis kegiatan yang beragam secara bergantian. Kuncinya adalah setiap anggota keluarga harus merasa terlibat, agar kegiatan yang dipilih dapat dinikmati oleh semuanya.
4. Ciptakan suasana yang nyaman
Agar momen berkumpul bersama keluarga semakin menyenangkan, pastikan suasana saat berkumpul nyaman. Perhatikan kebersihan, aroma, dan kerapian tempat saat berkumpul. Selain itu, perhatikan juga kebersihan dan aroma badan masing-masing. Badan yang bersih dan wangi membuat momen berkumpul menjadi lebih hangat dan nyaman. Riset juga membuktikan, aroma ruangan atau sabun yang dinikmati bersama keluarga dalam waktu yang lama, dapat membuat seseorang mengasosiasikannya dengan kenangan indah bersama keluarga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar