Analisis SWOT Koperasi Indonesia
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau
suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana
aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
Analisis lingkungan Koperasi dapat dilakukan dengan
pendekatan Analisis SWOT.
Ada beberapa alasan mengenai pentingnya analisis
lingkungan bagi pengembangan koperasi yang ditujukan untuk :
1. Menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang
merupakan kendala terhadap pelaksanaan strategi dan tujuan perusahaan yang
sekarang.
2. menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang
akan memberi peluang pencapaian tujuan yang lebih besar dengan cara
menyesuaikan dengan strategi perusahaan. Juga penting bahwa analisis perlu
mengenali resiko yang melekat padanya yang berkenan dengan percobaan untuk
mengambil keuntungan dari peluang. Biasanya selalu terdapat ancaman dalam
setiap peluang
Pengembangan Koperasi Dengan
Analisis SWOT Kotler (1997 : 399) memberikan penjelasan tentang
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai berikut : analisis
internal merupakan proses dengan mana perencanaan strategi mengkaji pemasaran,
penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan
perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana
perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perusahaan memanfaatkan
peluang dengan cara yang paling efektif dapat menangani ancaman didalam
lingkungan. Sedangkan faktor tertentu dalam lingkungan eksternal dapat
menyediakan dasar-dasar bagi manajer untuk mengantisipasi peluang dan
merencanakan tanggapan yang tepat sesuai dengan peluang yang ada, dan juga
membantu manajer untuk melindungi perusahaan terhadap anacaman atau
mengembangkan srategi yang tepat yang dapat merubah ancaman menjadi bermanfaat
bagi perusahaan. Stoner (1994) menyatakan dalam satu lingkungan eksternal dapat
menimbulkan ancaman, beliau mengelompokkan lingkungan ekstern kedalam 2 (dua)
kelompok yaitu :
1. lingkungan luar mempunyai
unsur-unsur langsung dan tidak langsung. Contoh unsur-unsur tindakan langsung
adalah pelanggan, pemerintah, pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan lembaga
keuangan.
2. Unsur-unsur tindakan tidak langsung, antara lain :
teknologi, ekonomi, dan politik masyarakat.
Kotler (1997 : 398) mengemukakan
bahwa mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut :
disini seorang manager akan berusaha mengidentifikasi peluang dan acaman apa
saja yang sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang
dapat mempengaruhi masa depan bisnis, sehingga memang perlu untuk dicatat.
Dengan demikian setia pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk
menyiapakan tindakan, baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan
sedemikian rupa sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih
penting dan mendesak.
Pengembangan koperasi dalam analisis
SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997) bagian dari analisis SWOT meliputi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai indikator.
1. Kekuatan dengan indikator :
·
Telah memiliki badan hukum.
·
Stukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi
koperasi.
·
Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
·
kekurangan pelanggan cukup kecil.
·
Biaya rendah.
·
Kepengurusan yang demokratis.
·
Banyaknya unit usaha yang dikelola.
2. Kelemahan dengan indikator :
·
Lemahnya stuktur permodalan koperasi.
·
Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.
·
Kurang pengalaman usaha.
·
Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi
belum memadai.
·
Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.
·
Pengelola yang kurang inovatif.
·
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam
bidang usaha yang dilakukan.
·
Kurang dalam penguasaan teknologi.
·
Sulit menentukan bisnis inti.
·
Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya
(partisipasi anggota rendah).
3. Peluang dengan indikator
·
Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh
pemerintah.
·
Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan
konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
·
Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan
berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
·
Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
·
Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan
makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
·
Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis,
agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
·
Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan
koperasi.
·
Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan
koperasi.
·
Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan
kegiatan koperasi.
·
Dukungan kebijakan dari pemerintah.
·
Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem
budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
·
Daya beli masyarakat tinggi.
4. Ancaman dengan indikator :
·
Persaingan usaha yang semakin ketat.
·
Peranan Iptek yang makin meningkat.
·
Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama
dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.
·
Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara
nasional bagi koperasi.
·
Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang
koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap
koperasi.
·
Pasar bebas.
·
Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia
di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran.
·
Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronasi dalam
pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah.
·
Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi.
·
Lingkungan usaha yang tidak kondusif.
·
Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap
koperasi.
·
Tarif harga yang ditetapkan pemerintah.
·
Menurunnya daya beli masyarakat koperasi
Kesimpulan Pengembangan koperasi dengan menggunakan
analisis SWOT :
1. Tujuh indikator kekuatan dan dua belas indikator
peluang yang telah diuraikan diatas dapat membantu pengurus dan pengelola untuk
mengimplementasikannnya dalam rangka pengembangan dan keberhasilan koperasi
2. Unsur-unsur kelemahan yang ada supaya mendapat
perhatian yang serius baik oleh pengurus dan pengelola maupun oleh para
anggota, sehingga resiko yang timbul akibat dari kelemahan-kelemahan tersebut
dapat diminimalisasikan sehingga keberhasilan dan pengembangan koperasi dapat
tercapai.
3. Perlu bagi pengurus dan pengelola untuk dapat
mengantisipasi ancaman agar dapat hidup dan berkembang serta dapat mewujudkan
keberhasilan yang diharapkan.
Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Untuk Koperasi Indonesia Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target. Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif, Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan: – Spesific ( kekhususan) – Measurable ( Terukur) – Achieveable ( Dapat dicapai) – Rationable ( Rasional, dapat dipahami) – Timebound ( Ada limit/batas waktu) Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar: 1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita? 2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.? 3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut? Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT. secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut. Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan “strengths” dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats Menentukan target Koperasi. Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya. Perumusan Strategi Koperasi Fase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi. Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibaha dan Disahakan di RAT Koperasi Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Untuk Koperasi Indonesia Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia. Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target. Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif, Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan: – Spesific ( kekhususan) – Measurable ( Terukur) – Achieveable ( Dapat dicapai) – Rationable ( Rasional, dapat dipahami) – Timebound ( Ada limit/batas waktu) Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar: 1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita? 2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.? 3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut? Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT. secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut. Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan “strengths” dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats Menentukan target Koperasi. Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya. Perumusan Strategi Koperasi Fase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi. Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibahas dan Disahakan di RAT Koperasi.
refensi:
warta warga gunadarma
wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar