Kumpulan
Puisi
Karya:
Gabriela Annora Yona dan disadur dari berbagai sumber.
Entah
Fajar bersungut pada si siang
Si siang mengomel karena sang senja
Sang senja memaki ke tuan malam
Berputar saling menyalahkan
Tak peduli kalau sudah kodrat
Saling tidak mau tahu
Hanya mengadukan kehendak pribadi
Tanpa mengerti bahwa memang harus terjadi
Candi
Prambanan
Di candi tinggi ada perempuan
Secantik embun pagi
Seperti sedang menunggu kekasih
Tapi perempuan itu batu
Sepertinya dikutuk sang kekasih
Ada tetesan air mata di wajah batu itu
Selalu
Sayang, jika suatu saat jarak memenggal semua
jenis dekapan milik kita
Ketahuilah debarku ini masih tetap sama hanya
untukmu
Debar dan dekap paling tercinta yang selalu
kuberi untukmu
Doa-doa yang tak pernah putus asa untuk dirimu
kepada Yang paling Maha
Puisi
Habibie untuk istrinya
Sebenarnya ini tentang kematianmu, bukan itu
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti
menjadi tiada pada akhirnya
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti, kali
ini giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah kenyataan
Bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan
kebahagiaan dalam diri seseorang
Sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku
menjadi nelangsa setengah mati
Hatiku sepert tak ditempatnya, dan tubuhku
serasa kosong melompong hilang isi
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang
tiba-tiba hlang berganti kemarau gersang
Pada air mata yang jatuh kali ini, ku
selipkan salam perpisahan panjang
Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada
kenangan pahit manis selama kau ada
Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya
terlalu sebentar kau disini
Mereka mengira akulah kekasih yang baik
bagimu sayang
Tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang
menjadikan aku kekasih yang baik
Mana mungkin aku setia padahal memang
kecenderunganku adalah mendua
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku
setia
Kau ajarkan aku arti cinta sehingga aku mampu
mencintaimu seperti ini
Selamat jalan, kau dariNya, dan kembali
padaNya
Kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali
tiada
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk
jiwaku
Selamat jalan calon bidadari surgaku
Peluk
Disebabkan karena kau terlalu malu
Dengan penuh gengsi kau berbalik
Dia pun berlalu
Rasakan itu olehmu
Sekarang baru kau tahu
Bahwa semua keindahan di dunia
Berkelebat dengan cepat
Dan hukum-hukum Tuhan ditulis
Sebelum telepon dibuat
Orang-orang indah yang kau temukan
Dipasar, stasiun, terminal dan tikungan
Kekasih, kemewahan mutiara raja brana
Kemilau galena dan intan berlian
Semuanya akan meninggalkanmu
Kecuali secangkir kopi
Dia ada disitu, tetap disitu, hangat
Dan selalu dapat dipeluk
(cinta di dalam gelas)
Menurutku cinta itu kepercayaan
Cinta itu buta, makanya aku tak bisa melihat selain
kamu
Cinta itu buta, kecuali ketika kamu menuntunku dalam gelapnya
Tapi kayaknya cinta itu sebenernya ga buta
Cinta itu buta, kecuali ketika kamu menuntunku dalam gelapnya
Tapi kayaknya cinta itu sebenernya ga buta
Karena mata kita hanya mengabaikan semua yang sebenarnya
mampu untuk kita lihat
Ada kalanya dunia membuat sosokmu menjadi sosok
yang tak bisa kupercaya
Namun hatiku mengatakan bahwa aku harus percaya padamu
Kondisi naluriah seperti ini bisa dikatakan cinta
tidak?
Karena aku cuma mau aku dan kamu bisa saling menjaga
kepercayaan
Jangan bilang rindu
Aku menulis
ini bersama rasa sakit yang tidak benar-benar kamu pahami
Aku menatap
laptopku dengan wajah masam
Berujung
pada perasaan yang tidak berhasil kutebak
Mengertikah
kamu, perjuanganku juga butuh kepedulianmu?
Entah karena
kauterlalu bodoh untuk menilai atau terlalu egois untuk memaklumi
Aku mencoba
sabar, mencoba sabar menghadapimu
Aku berusaha
bertahan, berusaha mempertahankan yang harusnya aku lepaskan
Aku sudah
menunggu sangat lama, mengharap pengertianmu menderas ke arahku
Tapi, hal
itu tak kunjung kutemui, kamu masih begitu
Dengan
omonganmu, dengan tingkahmu yang tak berubah
Apakah
kesabaran dan perjuangan yang kulakukan benar-benar tak terlihat di matamu?
Kaumengetahui
segalanya kan? Mengapa hanya diam?
Dan hanya bisumu
yang selalu kudapati di hari-hari kebersamaan kita
Aku ketakutan
dan kedinginan sendirian
Kamu tak
pernah ada di sini saat aku butuhkan
Aku juga tak
paham lagi, pantaskah kebersamaan kita terus aku perjuangkan?
Pantaskah
sosokmu selalu kupertahankan?
Bagian
manakah yang bisa memberi kebahagiaan?
Rasa perih
itu semakin membesar, membentuk luka yang mungkin sulit sembuh
Semakin
sering aku melihatmu, ketakutanku di sini semakin menebal
Kamu tak
pernah peduli pada sakitku, perihku, dan sedihku
Kaubiarkan
aku menyelesaikan segalanya sendirian
Inikah wujud
kepedulian yang selalu kauributkan denganku? Mana kepedulianmu?
Mana kehadiranmu?
Kosong!
Jangan
bilang rindu, jika kau tak bisa ke sini untuk buktikan perasaanmu.
Rasa dan asa
Entah apa yang aku rasakan
sekarang
Rasa yang tak bisa ku
jelaskan dengan rangkaian kata
Rasa yang aku pun sendiri tak
tau ini apa
Yang jelas aku sangat
merindukanmu, sangat ingin di dekatmu
Aku merindukan saat saat
duduk berdua denganmu
Menceritakan kisah kita ,
Kita tertawa bersama , hingga kita lupa waktu
Kita selalu berharap jika kita duduk berdua , berharap sang waktu bisa berhenti
Kita tertawa bersama , hingga kita lupa waktu
Kita selalu berharap jika kita duduk berdua , berharap sang waktu bisa berhenti
Dan kita tak akan terpisahkan
oleh jarak lagi
Aku dan kamu tau kalau itu
sangat mustahil
Rasanya ingin menyudahi jarak
antara kita
Untuk sementara waktu Kita harus menunggu
Untuk sementara waktu Kita harus menunggu
Hingga sang waktu menyatukan
kita
Hingga jarak mendekatkan kita
Doa ..
Hanya doa yang dapat
mengobati perasaan ini
Yang mampu hadirkan kamu
disisiku meskipun kamu sebenarnya tidak disini
(oleh: Viviong Vivi)
Pengorbanan Hujan
Hujan, ketika engkau datang
Hujan, ketika engkau datang
Kau selalu menyejukkan jiwa
Kau selalu kami nantikan
Bak Sang Raja yang dinantikan
oleh rakyatnya
Engkau hadir Bagaikan hari
raya
Yang selalu kami sambut
dengan penuh suka cita
Kaulah sang malaikat
penyelamat
Yang menyelamatkan tanaman
kami
Kau rela jatuh berkali-kali
demi kami
Demi menyelamatkan kami dari
kemurkaan Dewa Surya
Kau rela jatuh berkali-kali
Demi terciptanya sebuah
pelangi yang indah
Yang dapat menyejukkan mata
ini
(oleh: N.N)
Hakikat doa
Cinta itu hebat
Bahkan lebih hebat dari dunia
perkawinan
Doa adalah bagian penuturan
cinta
Penuturan cinta untuk sebuah
cita-cita
Cita-cita yang belum kita
capai
Cinta bukan urusan Tuhan
Cinta urusan manusia
Namun Tuhan ada pada seberapa
besar rasa cinta
Cinta terhadap kebenaran
Nah..
Berdoalah dengan cinta
Tapi jangan berdoa untuk
cinta
Cinta tak dapatmenghitung
sebagian kecil rasionalitas
Tapi dapat diketahui benih
rasa mengapa dia ada
Kata hati
Kata-kata ini, cintaku sangat
santun memintamu
Sudi mengantar mereka
kepadamu
Karena rindu dan percaya
betapa hatimu senantiasa terbuka
Sesungguhnya mereka milikmu
Bagian paling indah, karena
malu, begitu lam sembunyi dan berdiam diri
Hingga kau lupa dan mustahil
kau kenali
Sebagai bunyi dan gambar
samar
Mereka selalu gusar dan
gemetar
Gugup-gagu, tiap kali hendak
menyentuhmu
Tepat di selaput lembut
paling peka itu
Sekian lama menanti berharap
datang saat terbaik
Ketika kau sedang sendiri,
membentang kalbu
Sebagai langit yang telak
teduh bagi segugus planet yang menolak luruh
Maka maklumlah jika kepadaku
mereka minta diantar ke hatimu
Sebab mereka percaya keindahan
bersemayam di hati yang terbuka
Dan puisi adalah jalan
sederhana untuk mencapainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar